Pagi
ini cuaca sangat tidak bersahabat, Matahari yang biasanya tersenyum ramah memancarkan sinar hangatnya, Kini sang raja siang sangat
garang memuntahkan cahaya panasnya membuat tubuh kami (aku [zack], ryan, dan
viona) kehabisan cairan, berbotol-botol air mineral harus kami teguk habis,
tidak luput aku pasti menjadi korban pembantaian mereka untuk membeli dan
memanggul berbotol-botol air dari toko di seberang jalan sekolah. Walhasil, aku
pasti menjadi bahan tertawaan mereka (viona dan ryan) karena tubuhku yang kecil
dan kacamataku yang besar kadang-kadang melorot bersamaan dengan ekspresi
kepanasanku. pohon rindang yang menaungi kamipun tidak sanggup melawan serangan
panas sang surya.
konfrensi
mendadak yang aku lakukan, sekonyong-konyong membuat viona selalu bersemangat. Dia
yang paling banyak berceloteh tentang rencana yang akan kami lakukan. Kedatangan
Ryan kembali ke kota ini, tempat dimana kami tumbuh besar bersama, bersuka ria
bersama, melakukan petualangan demi petualangan membuat aku harus membuat
kejutan untuk willow. Karena sejak kepindahan ryan dulu, willow sangat sedih
kehilangan salah satu sahabat terbaiknya itu.
“bagaimana
kalau kita seret willow ke gubuk!, sudah lama kita tidak ke tempat itu, iya
enggak ry?” viona meminta pendapat ryan tentang idenya itu.
“boleh
juga,,,” ryan manggut-manggut setuju.
“kalau
kamu zack, rencanamu apa?” lanjut ryan balik bertanya.
“kali
ini harus spektakuler ry, vio. Aku akan memberikan kenangan terindah buat
willow. Jreng,,jreng,,,jreng,,,,” sambil berdiri zack mengeluarkan kotak kecil bermotif
hitam putih. Ryan dan viona pun ikutan berdiri dan melihat penasaran isi kotak
itu.
“wahhhh,,,,apa
isi kotak ini, zack?” Tanya viona semakin bergairah. Matanya bersinar senang
dan perlahan-lahan tangannya meraba lembut kotak itu. Dengan senyum penuh
kemenangan zack membuka kotak itu. Sontak mimik muka viona berubah cemberut dan
ryan tertawa terpingkal-pingkal melihat ekspresi kesal viona “pasti, kamu
mengira isinya perhiasan, kalung, cincin, gelang atau anting ya,,” ryan mulai
mengejek viona, kembali ryan tertawa sambari menahan memegang perutnya, Zack
pun ikut terbahak-bahak dengan tingkah dua sahabatnya itu. Viona menghentak-hentakkan
kakinya kemudian kembali duduk dengan melipatkan tangannya dan memalingkan
mukanya ke samping.
“sudah,,sudah,,ayo
kita fokus, waktu kita tidak banyak!” zack kembali duduk diikuti ryan yang
masih menahan tawa. Dikeluarkannya satu-satu benda dalam kotak itu oleh zack,
ada barang sejenis GPS dan sebuah alat yang sangat unik dan baru pertama kali
dilihat oleh ryan dan viona. Mereka menatap kagum “ini apa zack?” Tanya ryan
sambil mengangkat barang itu.
“ini
dia kejutannya!!” aku tersenyum girang sembari mengambil alat itu dari tangan
ryan. “ini adalah temuan terbaruku, bisa menembus dimensi waktu” lanjutku
bangga.
“dasar
maniak science,,ujung-ujungnya pasti lari ke ilmiah” gerutu viona masih sebal
dengan aku dan ryan.
“terus,,,kronologinya
nanti seperti apa?” kembali ryan penasaran dengan alat aneh itu.
“tidak
cukupkah surprisenya hanya ryan?, ayoklah zack, jangan buat kekacauan lagi
dengan penemuan-penemuan anehmu itu. Terakhir kali kamu mendemostrasikan
temuanmu selalu kekacauan yang timbul. Ingat tidak dengan bantal terbang dulu,
kita (willow, ryan, viona, kak shopie) bahkan harus sakit flu besoknya
gara-gara kita tidak sadar semalaman tidur di luar” viona melakukan negosiasi.
“vio,
tenanglah,,,alat ini pasti berhasil, percayalah!” aku meyakinkan teman-temanku.
Kemudian kami menyusun kejutan buat willow.
“Ketika
willow datang dan masuk gubuk yang gelap, tiba-tiba ryan akan mengagetkan will,
kemudian aku akan mengajak will masuk lorong waktu, aku ingin mengajak will
bertemu dengan keluarganya, kakek peter, nenek Carla, kakak sophie waktu muda
dan yang paling penting will bisa melihat kembali kedua orangtuanya”.
“rencana
yang bagus,,!” ucap vio dan ryan kegirangan hampir bersamaan. Aku hanya nyengir
puas dengan rencana hebat ini.
***
Rencana
zack berhasil, Willow terkejut dan senang sampai menangis melihat ryan kembali
lagi ke kota ini, tapi ketika zack melancarkan aksi berikutnya, memasuki
kembali masa lampau willow yang semakin membuat will terharu namun berakhir
pada pertengkaran karena sifat keras kepala mereka (willow dan aku [zack]). Dan
bukan viona namanya kalau tidak mengejek kami (aku dan willow) berdua. Dengan
bantuan ryan dan sedikit bujukan viona akhirnya aku mau minta maaf pada will. Ketika
sampai rumah will, tiba-tiba kak shopie muncul dan membuat ryan malu-malu. Lagi-lagi
viona tidak membuang kesempatan untuk menyindir ryan yang sudah terlampau
menyatakan perasaannya kepada kak shopie. Bahkan niat awal kedatangan kami
justru terabaikan, namun dengan pristiwa itu aku dan willow kembali berbaikan. Ya,
memang marahan kita (aku[zack] dan willow) sebenarnya tidak pernah serius,
paling butuh waktu setengah hari kami pasti akan bermain bersama kembali.
***
Sekarang
aku dan will sedang berada di pinggir danau di belakang rumahnya. Selain di
gubuk, kami (aku, willow, ryan, dan viona) sering menghabiskan waktu bersama di
sini menikmati sunset yang sungguh menakjubkan, berenang sampai aksi memancing
ikan. Di sini juga, aku melakukan percobaan pada penemuan pertamaku, sepatu
yang bisa berjalan di permukaan air “magic shoes”. Viona harus menjadi
korbannya, karena badannya yang gempal tidak sesuai dengan rancangan sepatuku. Aku
lupa kalau kapasitas berat yang mampu di tampung sepatu surface itu tidak boleh
lebih dari 40 gram. Kami akan terus tertawa kalau mengingat hal itu.
“zack,
terima kasih ya,,,kamu sudah mengobati rasa rinduku pada dad and mom” ucap will
memandangi wajahku lekat. Aku hanya membalasnya dengan senyum persahabatan.
“dan
maafkan aku sudah marah-marah padamu. Tidak
seharusnya aku begitu ” lanjut will.
“maafkan
aku juga will. Karena aku harus mengeluarkanmu secara paksa dari dimensi waktu.
Kalau aku tidak memaksamu keluar, mungkin kita tidak akan bisa kembali ke sini dan terperangkap disana selamanya ”
“sejak
kapan kamu membuat alat itu, zack?” Tanya will.
“ketika
ulang tahunmu yang ke-15. Aku merasa kamu sangat merindukan dad and mom. Karena
setiap tiup lilin kamu selalu terlihat murung” ujar zack bijaksana.
“sebenarnya,
alat itu belum di uji coba, will. Dan kamu orang pertama yang menggunakannya”
zack nyengir berlari tak berdosa membuat will menjadi tikus percobaannya.
“apa
!!!!!!” willow langsung berdiri dan mengejarku. Aku menjulur-julurkan lidah
mengejek will. Will semakin memacu tenaganya untuk menangkapku. Kami kembali
tertawa bersama, persahabatan kami membuat kami tidak terpisahkan ruang dan
waktu.
***
Keesokan
harinya, pagi-pagi sekali aku sudah bergabung dengan kakek peter dan nenek Carla
di kursi depan halaman rumah willow untuk sekedar berjemur ala turis di pinggir
pantai.
“selamat
pagi kakek pater, nenek carla,,” sapaku dengan suara lantang. Kakek peter hanya
mengangkat tangan kemudian kembali merem menikmati cahaya matahari yang menembus
masuk tubuhnya sedangkan nenek Carla menyambutku dengan ramah seperti biasanya “pagi
juga zack,,,sudah sarapan?”.
“sudah
nek, will sama kak shopie, dimana?”
“mungkin
mereka masih tidur” jawab nenek Carla santai.
“dasar
pemalas!”, aku langsung masuk ke dalam rumah dan menuju kamar willow. Aku melewati ruang tengah yang terpampang
lukisan kakek pater dan nenek Carla. Aku mendekati lukisan itu dan
memperhatikannya kembali “tidak ada yang aneh seperti yang diceritakan ryan.
Katanya lukisan ini bisa berkedip tapi mana?” batinku. Aku mengamati lebih
detail lagi, tapi sia-sia, “mungkin halusinasi ryan saja, mana mungkin gambar
bisa berkedip” ucapku enteng sambil berlalu ke kamarnya willow.
Ketika
pintu kamar will ku buka, aku di sambut suara dengkuran willow yang super
besar, membahana memenuhi ruangan. Perlahan kakiku melangkah semakin mendekat
ke ranjangnya will. Aku mengambil alat di tas punggungku, alat ini bisa membuat awan di dalam ruangan, Ini temuanku
setahun yang lalu. aku mulai menyalakan alat tersebut dan menekan tombol “start”,
dalam hitungan tiga menit awan putih kecil muncul, semakin lama semakin
membesar dan berubah hitam seperti awan di langit yang siap memuntahkan hujan. Aku
terus menekan tombol “continue” sampai akhirnya rintik-rintik hujan jatuh tepat
di atas tubuh will yang tertidur pulas. Seketika merasakan air menerpanya will
terbangun dan berteriak marah sambil menutupi mukanya dengan bantal “zack..! apa yang kamu lakukan di kamarku!”.
“pemalas,
cepat bangun!, ini sudah siang..” aku semakin menikmati pertunjukan will yang
kehujanan di tempat tidur.
Kegaduhan
kami terdengar oleh kak shopie yang kamarnya bersebelahan dengan will, “zack,
hentikan!, kasihan will dia sudah basah kuyup itu” bernada bijaksana dan segera
mengambil alat itu dari tanganku untuk memencet tombol “stop”.
Denga
penuh kekesalan will melempar bantal basahnya ke arahku “kamu puas!, tidak adakah cara yang lebih
indah untuk membangunkanku, zack!”.
“cepat
mandi sana!,ha..ha..ha..ha..ha..ada gunanya juga aku membuat alat ini, jadi
tidak perlu capek mengomel” aku mengambil alat itu dari tangan kak shopie dan sekali
lagi aku nyengir menampakkan wajah tak menyesal.
***
Aku,
willow dan viona berkunjung ke toko klontongnya ryan. Sebuah bangunan yang
sangat sederhana tapi mampu mengembalikan sosok ryan di tengah persahabatan
kami. Gara-gara toko ini, ryan dan keluarga memutuskan kembali ke kota ini.
“shopie
gak ikut?” ryan melihat ke sekitar, hanya tiga sahabatnya yang berdiri di
hadapannya sekarang. Ada sedikit kekecewaan tergurat di wajahnya.
Mata
viona mengerling ke arah ku dan will dengan senyum liciknya. Aku sengaja tidak
melihatnya dan memperbaiki kacamataku yang baik-baik saja. Will hanya berdehem
tak mau menyambut aksi viona.
“kak
shopie lagi ada kerjaan ry, jadi tidak bisa ikut ke sini bersama kita” aku
mencoba menjawab pertanyaa ryan.
“oh
ya, aku punya alat baru ni…mungkin ini bisa membantumu” aku membuka ranselku
dan memperlihatkan alat yang aku maksud. Seperti desain ponsel yang beratnya
seperti remote televisi.
“fungsinya
apa ini?, jangan bilang aku harus menelpon shopie dengan alat ini..” kata ryan.
Will dan viona hanya bengong melihat gaya kuperku dengan penemuan canggihku.
“baik
aku akan menjelaskan cara kerja alat ini. nama alat ini adalah “record 4D”,
jadi ini lebih dari sekedar alat rekaman biasa. Ketika kamu merekam dengan alat
ini, maka dengan sekaligus jati dirimu akan tampil dalam format 4 dimensi. Jadi
sederhananya, gambar kamu akan tampak seolah nyata berdiri dan berbicara di
hadapan kak shopie nantinya, begitu..” aku tersenyum bangga dan puas. Ryan,
will dan viona terkagum-kagum dengan alat baruku.
“baiklah,
bisakah kita coba sekarang?, supaya kesalahpahaman di antara kamu dan kak
shopie terselesaikan” ujarku bersemangat.
Ryan
langsung melompat memelukku kemudian diikuti willow dan viona, mereka semua
bergumam di telingaku “kami bangga punya sahabat sepertimu, zack!”
***
Nah,
inilah zack versi yiq,,
ini
benar-benar hasil pemikiran dan kerja kerasku selama 4 hari ,,,hehe #lebayyyyy