mengenang masa-masa sulitku dulu. setidaknya hampir dua tahun aku menaiki kuda bermesin, secara tidak langsung berstatus tersangka pelanggar lalu lintas. lisensi mengemudi belum jua di buat. bukan karena tidak punya uang atau tidak lulus tes, namun lebih kepada rumitnya sistem birokrasi di Indonesia yang terlampau rumit membuatku malas mengurusnya.
syukur, sampai sekarang belum pernah di tilang. suatu hari, ketika di perjalanan menuju ke LAB. ada razia besar-besaran, intensif di lakukan tiap hari, tapi dewi portuna masih berpihak kepadaku, tidak ada angin dan hujan, polisi itu membiarkan saya lolos tanpa sepeser uang melayang ke kantong mereka. kenal juga tidak, tapi mungkin kasihan melihat wajahku yang mengiba "pak polisi tolong jangan tangkap aku. uang di dompetku tinggal 10 ribu buat makan dua hari" rengekku dalam hati.
"karena saya baik, saya kasih lewat dah mbk,," ucap polisi itu jumawa. seolah bisa membaca pikiranku.
"alhamdullilah,,,"batinku.
Sejak peristiwa itu, aku melatih mata dan firasatku tentang polisi, razia, rompi hijau, dan kumpulan motor yang nongkrong di pinggir jalan. serta tidak kalah penting, pencarian jalan pintas yang tak terlintasi oleh polisi. dan sejauh ini berhasil,,pengamatan yang tidak sia-sia.
terkadang, aku malu dengan diriku sendiri, lisensi itu belum juga menghampiri. aku memvonis diri adalah warga negara yang tidak taat aturan. ibarat seperti maling, ada polisi melarikan diri.
tepat, liburan habis Idul Fitri. bapakku berkata "wahai anak-anakku mari kita ke polsek selong buat SIM (baca : Surat Ijin Mengemudi) bukan Surat Ijin Menikah ya,,,LOL. tanpa pikir panjang langsung meluncur maklum gratis pake uang bapak,LOL. aku, adik cowokku dan adik cewekku sama-sama belum punya SIM walau sudah malang melintang di jalanan lotim-mataram.
hari pertama, gagal total. di POLSEK bejibun orang antri. panjangggggggggg benar barisan itu. entah itu mau perpanjang SIM atau mau buat yang baru seperti aku dan kedua adikku. walhasil, pulang dengan tangan hampa. hari kedua, kembali nongkrong dengan para polisi yang berbagai jenis rupa, ada yang tampang lumyan badan bak model, perut buncit dan berkumis, dan ada yang biasa-biasa saja layaknya manusia.berjam-jam menunggu untuk di foto, datang setengah 9, dapatnya jam 11 siang. hasilnya, Alhamdullilah,,,SIM perdanaku jadi. bahagianya diriku ini...serasa ketiban jus durian,,,nyam,,nyam,,nyam.,,segarrrrrrr!.
SIM-Qu |
sekarang, aku sudah tidak jadi bahan olokan lagi di kos. kakak kosku selalu bilang " eh,,yiq, kalah sama orang yang belum bisa naik motor. itu lihat kak Y, sudah punya SIM walau belum fasih naik motor" gubrak pukulan telak ini. gak terima gue,,,
Cap semu pelanggar lalu lintas sedikit memudar walau tidak hilang sama sekali. karena aku cukup sering tabrak lampu merah,,,,,LOL.
mataram, agustus 2013
terima kasih buat bapakku yang rela berkorban untuk anak-anaknya
eiih!! mana mukamu Yiq??? hahahahaha....
BalasHapuseh udah berkali2 bolak-balik mataram ternyata baru punya sim??????!!!! apa kata dunia!! kkk... demo... cukhae yo!! ^^
sengaja ane edit unn,,,malu di lihat banyak orang,,ntar repotnya mereka minta tanganku lagi,,hehehe
BalasHapuslega banget udh punya SIM,,,bisa berkelana kemana-mana skrg ni,,,he
waaaah kaget saya, ternyata KAU baru punya SIM...
BalasHapussaya, orang nggak pake helm aja nggak berani bonceng apalagi saya yg nggak bawa SIM..ckckck
btw, tinggi badannya bener itu? saya nggak...saya udah tulis yg bener tp selalu nggak sesuai. menghina apa mau menyenanhkan hati saya kali ya, tinggi asli nggak "sebanyak" yg tertulis di SIM
eh siapa itu yang sadis banget bakalan minta tanganmu Yiq?? wkwkwkwkwkwk....
Hapuseh sama Ran, berharap tuh tinggi di SIM benar adanya, kkkkk
hahahaha,,,saking semangatx coment,,,mau tulis tanda tangan,,,kok tangan aja yg muncul,,,hehehe
Hapusbegitulah adanya,,tinggiku 156, benar seperti yg tertulis di SIM,,tp mungkin juga tinggi saya 157,,,hehehe
sabar bagi yang tingginya kurang,,kkkkkk
begitulah mbk ran,,,,saya pengemudi gelap selama dua tahun,,,,hehehe
Hapus