jam 8 pagi, saya sudah nongkrong di LAB untuk persiapan ruangan dan alat-alat pemeriksaannya seperti stetoscope, snellen rating, reflex hummer dan penlight, pengkur tinggi dan berat badan, dan alat yang tidak kalah penting ISIHARAS'S TESTS FOR COLOUR BLINDNESS.
buku isihara |
calon mahasiswa pun di panggil satu-satu untuk pengukuran tinggi dan berat badan serta test buta warna. hem..hem..kebetulan yang bertugas saya. tugas pun dilaksanakan, sampai pada absensi calon siswa nomer berapa itu,,,# aduh maaf lupa,,,. dengan suara lantang saya panggil ÿuzarsif (nama samaran), pengukuran tinggi dan berat badan pun dilaksanakan, kemudia waktunya test buta huruf. keluar lah buku isihara dan melakukan beberapa test, seperti "ini angka berapa?, ini warna apa?, sampai pada menelusuri warna senada".
angka pertama dengan lancar si yuzarsif menjawab 12. kemudian entah apa yang terjadi pada angka, warna dan garis warna selanjutnya, jawabannya selalu salah bahkan penyebutan warna pun tidak tepat. dengan terpaksa kami menaruh dia pada golongan orang buta warna di formulir pemeriksaannya.
bahkan angka 8, dia sebut angka 6,,,,
angka 5 disebut angka 2,
garis warna yang terang ini pun dia tidak bisa telusuri dari X kiri ke X kanan.
entah kenapa, saya ingin menangis melihat anak itu. perasaan sedih sungguh menyerang batinku. aku terus melihat anak itu. sungguh terlihat dari raut mukanya, anak itu seorang yang pendiam dan tertutup. bahkan tak satu pun teman-teman sesama calon mahasiswa mengajaknya berbicara. bahkan ketika dia keluar dari ruang pemeriksaan, dia bertanya sesuatu sama temannya, entah apa itu saya tidak bisa mendengarnya, tak ada jawaban dari teman-temannya, setelah dia pergi, kenapa teman-temannya malah mentertawakan dia.
entah mengapa, seolah saya melihat diri saya ada padanya. sungguh seandainya aku bisa menggantikan posisinya akan aku lakukan.
mudah-mudahan, dengan statusnya sebagai buta warna di form pemeriksaan calon mahasiswa baru, tidak menghambat cita-citanya menjadi seorang dokter. amin,,,,
mudah-mudahan dokter paham akan keterbatasannya, karena orang buta pun bisa menjadi seseorang profesor yang bisa mengubah dunia.
FIGHTING,,,!!!
Subhanalloh. . .sedihnya,,kalo elektro jelas gak boleh.. :( jd inget pas tes itu,tes yg menyenangkan..tp susah buat orang yg sakit itu..oh jd itu namanya.
BalasHapusya,,mbk ran,,,yiq kasihan sekali sama anak itu, membayangkan kalau yiq di posisinya,,,hiks..hiks,,
Hapus