Selasa, 03 Juli 2012

wajah baru mesir bagi kemerdekaan palestina dan ketakutan zionis israel

Diposting oleh mongyimongyi di 09.08

Wajah baru mesir, sungguh membuat Israel dan sekutu ketakutan. 

Setelah rezim husni mubarok hancur lebur diserang rakyat sendiri, kini mesir melahirkan pemimpin baru melalui pemilihan langsung setelah beberapa dekade di bawah kekuasan penguasa lalim yang adalah kaki tangan para zionis israel.

Siapakah sosok pemimpin baru negeri piramida yang  merupakan tokoh besar ikhwanul muslimin ini? Dialah “Muhammad mursi”, sosok yang akan menjadi kekuatan baru bagi dunia islam bahkan jalan bagi kemerdekaan palestina.

image by bersamadakwah.com


 Ismail Haniyah, PM Palestina dari gerakan Hamas di Jalur Gaza, pada hari Rabu (23/5) kemarin menegaskan bahwa hasil pemilihan presiden Mesir akan menentukan masa depan bangsa dan rakyat Palestina.

“Hasil pemilu Mesir presiden akan menentukan jalur perjuangan dan masa depan Palestina serta membangun peran umat Islam di panggung dunia,” kata Haniyah melalui Kantor Berita dan Pusat Informasi Perdana Menteri.

Seperti yang diberitakan Fimadani sebelumnya, ribuan orang Palestina di Jalur Gaza, melakukan shalat sunnah hajat di semua masjid yang ada di wilayah tersebut pada Selasa (22/5) malam demi kelancaran Pemilu Presiden Mesir.

"Mursi memperoleh suara terbanyak. Mengalahkan Capres Ahmed Shafik (perdana mentri zaman husni mubarok)," kata Ketua Komisi Tinggi Pemilihan Presiden Mesir, Farouk Soltan, ketika mengumumkan hasil akhir pemilu Mesir, Ahad (24/6). Moursi, kata Soltan, meraup 13,2 juta suara. Sedangkan Ahmad Shafik cuma mengantongi 12,2 juta suara.

pesta kemenangan rakyat mesir

Ketakutan Israel dan sekutu amerika serikat

Rezim Zionis Israel dicengkeram ketakutan karena adanya kemungkinan Muhammad Mursi, kandidat dari Ikhwanul Muslimin,  akan keluar sebagai pemenang dalam pemilu presiden Mesir.

 Menurut laporan televisi al-Alam, Moshe Yaalon, Deputi Perdana Menteri Rezim Zionis menuntut Tel Aviv untuk meninjau kembali hubungannya dengan Kairo khususnya hubungan militer dan keamanan jika Mursi memenangkan pemilu.
"Washington dan Tel Aviv yang menyaksikan dua strateginya gagal, mulai menjalankan skenario ketiga untuk mencegah naiknya kandidat kubu Islam sebagai presiden. Oleh karena itu, mereka mencari dan meloloskan kandidat dari sisa anasir rezim terguling di pilpres dengan harapan mampu mengalahkan kandidat dari kubu Islam, namun kembali mereka gagal di babak ini," tegas Jalali.
Saat ini, media-media Israel terus terfokus pada perkembangan pemilu di Mesir.
Para Analis politik Israel juga sangat mengkhawatirkan kandidat kubu Islam itu akan keluar sebagai pemenang.

Shaul Monash, seorang analis Israel mengatakan, "Muhammad Mursi menyatakan bahwa tujuan utamanya adalah menerapkan syariat Islam di Mesir dan menganggap Israel sebagai musuh serta menuntut kembalinya al-Quds." Ditambahkannya, Mursi juga menginginkan terbentuknya pemerintahan Palestina. (IRIB Indonesia/RA)


Komisi Pemilihan Umum Mesir hari Ahad (24/6) mengumumkan, Muhammad Mursi, kandidat presiden dari Ikhwanul Muslimin meraih suara 13.230.131 (sekitar 52 persen) dan unggul dari rivalnya, Ahmad Shafiq yang meraih suara 12.347.380 atau sekitar 48 persen. (IRIB Indonesia/MF)

Pasca pengumuman kemenangan Muhammad Mursi dalam pemilu presiden Mesir putaran kedua, seorang pejabat senior rezim Zionis Israel menegaskan, perkiraan bahwa gerakan rakyat di kawasan adalah gerakan Islam, sepenuhnya benar.

Koran rezim Zionis, Haaretz, mengutip seorang pejabat senior Tel Aviv menulis, "Ketika kami mengatakan, "Musim Semi Arab akan berubah menjadi Musim Semi Islam", semua orang menertawakan kami. Tetapi saat ini, dunia menyaksikan kebenaran tersebut." Demikian dilaporkan televisi al-Alam Senin (25/6).

Sementara itu, Perdana Menteri Rezim Zionis Benyamin Netanyahu saat mengucapkan selamat atas kemenangan Mursi, ia meminta pemerintah baru Kairo untuk melanjutkan kerjasama  dengan Tel Aviv dan tetap komitmen dengan Perjanjian Camp David.

Di sisi lain Benyamin Ben Eliezer, mantan menteri Zionis yang memiliki hubungan dekat dengan Hosni Mubarak, mantan diktator Mesir, menekankan bahwa Israel harus menghindari sikap gegabah dalam menghadapi Mursi.

Ia menambahkan, kita harus melihat terlebih dahulu bagaimana pendekatan presiden baru Mesir ini. Ia seorang islamis yang anti-Israel. Semua transformasi saat ini berbau Islam dan perubahan yang bernuansa agama itu semakin tampak jelas dan anti-Israel pun meningkat.

Dalam wawancara dengan radio Israel, Ben Eliezer berharap Mursi akan tetap mengizinkan militer Mesir untuk melanjutkan hubungan dengan Israel terkait keamanan.

Seraya mengakui kebencian rakyat di kawasan, mantan pejabat Zionis itu mengatakan, "Saat ini, semua hal kabur dan berkabut. Kita berada di dunia yang berbeda dari dunia Mubarak." (IRIB Indonesia/RA).



“angin segar bagi dunia islam, sejarah pasti akan terulang, dimana zionis mencaplok dengan seenaknya tanah palestina dan membentuk Negara yang sungguh sebenarnya tidak pernah ada di peta dunia. Iran juga menyambut dengan gembira kemenangan mursi karena mesir adalah satu-satunya negar islam yang tidak pernah menempatkan kedutaannya di iran selama husni mubarok berkuasa, kini kekuatan baru akan terbentuk mengingat iran adalah Negara yan tidak pernah takut dan gentar menghadapi ancaman amerika serikat dan gertakan zionis Israel.”

“ALLAH HU AKBAR, !!”

http://al-ikhwan.net
http://indonesian.irib.ir/hidden-2/-/asset_publisher/yzR7/content/israel-takut-mursi-akan-keluar-sebagai-pemenang
www. metrotvnews.com







0 komentar:

Posting Komentar

sedikit coretan darimu sangat berarti untukku menjadi lebih baik lagi. apapun itu tumpahkanlah isi pikiranmu tentang tulisan ini, terimakasih

 

mongyimongyi !! Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea