Dibilang perdebatan tidak juga, dibilang percekokan juga kurang
pas. Mungkin bisa dikatakan berdiskusi, tapi entahlah,,,,,
Berawal dari brosur komite nasional untuk rakyat palestina tentang
save palestina save al-aqsha yang saya tawarkan kepada teman (lebih tua dari
saya). Berniat menawarkan untuk menyumbang di nomer rekening yang sudah
tertera.
Ternyata reaksi teman saya itu diluar prediksi. Kenal sih tidak
terlalu lama, mungkin sekitar 3 bulan dan belum faham sifat nya seperti apa.
Tapi yang saya tahu dari dia adalah dia orangnya terbuka, bisa menerima semua
pendapat tanpa mengutak atik prinsip masing-masing. Berdiskusi tentang
pemahaman beberapa hukum yang berbeda seperti
apakah haram atau halal berjabat tangan dan tentang taharah. Dia
menunjukkan sikap yang biasa saja dengan pendapat saya, maksud saya reaksinya
tidak berlebihan.
Tapi ketika saya menawarkannya untuk menyumbang, sontak suaranya
meninggi dan mengatakan “ngapain urus Negara orang, Negara sendiri aja sengsara”.
Dan katanya juga “saya tidak pernah setuju dengan hal semacam ini, seperti
berorasilah di jalan, berdemo minta sumbangan, saya rasa mengganggu lalu lintas
pun termasuk merugikan orang”. Dia juga
bilang mengurus diri sendiri saja susah apalagi ngurus orang lain yang jauh di
sana” . bahkan dia menyebut hidupnya seorang ulama itu jauh dari dakwah yang
dia sebarkan setiap hari, apa yang perlu di contoh dari islam jaman sekarang
katanya, bayangkan hanya sebagian atau mungkin 1 dari 1000 ulama yang ada,
tempat dia mengambil contoh begitu buruknya dunia islam saat ini.
Apa yang berada di benak saudara semua kalau saudara sesama muslim
saja mengatakan seperti itu? Benar-benar miris,,,,,,
Yang muslim saja berdalih seperti itu, lalu bagaimana muka islam di
wajah-wajah para kaum kafir ?
Inilah bukti nyata kenapa islam ini tidak pernah bersatu, tidak
pernah mampu melawan habis orang kafir. Ditubuh islam sendiri saja terjadi
perpecahan seperti ini, di tingkat individu pula,,,lalu dimana ukwuah islamiyah
yang dikobarkan,,? Pertautan hati sesama saudara muslim, masalah saudara adalah
masalah kita, kemenangan saudara adalah kemenangan kita. Untuk bersaudara kan
tidak perlu harus punya hubungan keluarga, sesama muslim pun kita bersaudara
walaupun letaknya ribuan kilometer karena kita terikat dalam ukhuwah di bawah
payung islam.
Kalau seandainya semua muslim berpikir seperti teman saya, betapa
melalang buananya para zionis dan sekutunya melahap seluruh bumi ini beserta
isinya. Seandainya semua umat islam berotak seperti teman saya, bagaimana
kelanjutan islam dimuka bumi ini.
Tapi beruntung, masih banyak orang yang berotak beda, berpkir lain.
Mereka adalah orang-orang terpilih dan beruntung. Mudah-mudahan saya, dan
teman-teman lain yang masih peduli atas saudaranya, yang masih punya iman di
hatinya, yang masih punya nurani, dan yang masih punya harta untuk diinfakkan. Ingat
saudara, harta kita tidak akan habis hanya karna disumbangkan, justru harta itu
akan berlipat ganda nantinya.
Mudah-mudahan kita selalu termasuk orang-orang yang selalu digerakkan
hatinya oleh Allah, selalu memperbaharui iman, selalu berjuang dan berkorban untuk islam.
AMIN,,
ALLAHHU AKBAR….!!!