Senin, 19 Maret 2012

bahaya meminjam !

Diposting oleh mongyimongyi di 12.14

Sungguh, jangan pernah remehkan meminjam karena bisa mengubah persahabatan. Bahkan persahabatan yang kuat dan lama sekalipun. Bahwa meminjam itu bisa lebih berbahaya daripada meminta. Begitu kita meminta, apapun objeknya, pasti telah diputuskan untuk diberikan oleh yang punya. Semua terang benderang. Ada ijab dan Kabul. Ada yang ikhlas memberi dan ada yang ikhlas menerima. Tapi ketika sesuatu dalam status di pinjam, tidak ada kata putus di sana. Mungkin selalu ada benih konflik yang ikut tertanam bersama meminjam. Dia bisa beracun dan laten. Sejak itu meminjam salah satu hal yang paling kuhindari

Kata di atas adalah kutipan menarik dari novel  kedua dari trilogi  NEGERI 5 MENARA yaitu RANAH 3 WARNA halaman 174. 

Saya selalu menghujamkan kata-kata ini di otak saya. Sungguh benar apa yang dikatakan oleh AHMAD FUADI pengarang buku ini. Sedekat apapun persahabatan kita, seerat apapun tali persaudaraan kita, pasti akan ada rasa ketidaksukaan pada diri saudara kita dimana ketika kita meminjam sesuatu barang kemudian tidak kembali seperti keadaan sedia kala, maka pasti pasti dan pasti saudara kita akan menggerutu. Meminjam bisa memutuskan tali silaturrahim, Tidak diragukan lagi.

Sang pemilki Ada yang biasanya langsung menegur sang peminjam “kok barang saya jadinya seperti ini,? Kenapa di sini robek atau hilang atau apalah kerusakan-kerusakan yang terjadi”. Tapi yang paling menyakitkan ketika keburukan sang peminjam digunjingkan di belakang kita, diomongkan san sini kalau sang peminjam ternyata tidak becus menjaga yang bukan barangnya  sendiri. 

Sebenarnya kerusakan yang sang peminjam lakukan pun bukannya terjadi secara disengaja. Mungkin ketika pada masa meminjam barang itu tidak sengaja dijatuhkan, tidak sengaja tersobek atau memang tidak sengaja dibuat rusak, tapi sang pemilik tidak akan mau tahu insiden-insiden yang dialami oleh barangnya. Sang peminjam tetap salah dan akan selalu menjadi tersangka. 

Kalau barang pinjaman tidak sesuai dengan aslinya apa yang kawan-kawan lakukan?, kalau saya, saya akan menggantinya dengan yang baru yang persis sama, karena saya tidak mau sang pemilik membicarakan saya dibelakang saya. Syukur-syukur Cuma dibicarakan, bagaimana kalau hubungan pertemanan sang peminjam dan sang pemilik terganggu seperti kutipan di atas. 

Apakah sang pemilik semuanya akan seperti itu menggerutu ketika barangnya rusak? Jawabannya tida semua, karena ada sebagian orang yang mungkin tidak memikirkan barangnya rusak atau tidak, menerima dengan ikhlas karena memang seperti itu keadaannya. Mungkin juga dia berpikir persahabatan lebih penting daripada barang pinjaman rusa, karena barang bisa dibeli lagi sedangkan persahabatan tidak ada kata transaksi jual beli didalamnya
Sekarang, kita bisa memilih apakah mau menjadi sang peminjam atau sang pemilik. Toh, dari sejak kejadian pinjam meminjam barang yang membuat hubungan persahabatannya retak, ALIF FIKRI (ingat tokoh di negeri 5 menara) tidak mau lagi menjadi seorang peminjam. Lebih baik punya yang jelek tapi milik sendiri.

0 komentar:

Posting Komentar

sedikit coretan darimu sangat berarti untukku menjadi lebih baik lagi. apapun itu tumpahkanlah isi pikiranmu tentang tulisan ini, terimakasih

 

mongyimongyi !! Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea