Kalah lagi, kalah lagi. Begitulah
gambaran sepak bola indoonesia. U 21 yang menjadi tumpuan bangsa kini kandas
sudah.
Berjuang sampai final demi mengharumkan nama bangsa yang haus akan
gelar, harus tumbang juga di tangan sang tuan rumah brunai Darussalam. Berkat pesona
sang sultan yang gagah duduk di singgasana dan ribuan penonton yang penuh
dengan warna kuning, energy para pemain brunai Darussalam seakan terpompa
penuh. Percaya diri melambung tinggi.
Garuda kembali terseok, lemah tak
berdaya. Bukan kalah kualitas, bukan kalah mental, dan bukan juga kalah
pengalaman, tapi dewi portuna masih enggan menempel di dada para Garuda muda.
Andik seakan tak berkutik, di kawal para algojo pemain brunai kelincahaannya
tak terlihat, sesekali membawa bola dengan kakinya dan harus dilumpuhkan dengan
sedikit tackling musuh. pergerakannya diawasi, dan bola pun enggan
menghampirinya.
andik |
Babak kedua, baru berjalan sekitar 10
menit, aji saka sudah harus memungut bola dari gawangnya. Dialah MD.AMINUDIN
yang menyebloskan bola dan menjadi pahlawan kesiangan bagi brunai, tidak sampai
di situ gol kedua pun tercipta kembali dari kaki-kaki ajaib pemain brunnai. Berharap
akan menyamakan kedudukan, tapi garuda muda tidak kunjung terbang tinggi. Sekuat
apapun usaha untuk bangkit, tapi tetap tak mampu untuk bangkit.
Garuda muda bukannya tanpa perlwanan,
sering kali tembakan nya mengancam gawang lawan, bahkan permainan sempat mereka
kendalikan. Tapi sekali lagi rapat nya pertahanan lawan tidak mampu di tembus
barisan depan garuda muda. Dengan semangat yang berkobar, mental baja di depan supporter
lawan dan tekad yang kuat untuk mengakhiri pacakelik gelar setingkat asia
tenggara pun belum mampu menjadikannya bertengger di posisi puncak.
Halangan dan rintangan sudah seperti
sahabat bagi para garuda muda kita. Ingat enggak, ketika piala AFF dan SEA
GAMES, selalu tumbang di partai puncak, kala itu berhadapan dengan musuh
bebuyutan MALAYSIA. Harapan selalu jauh dari kenyataan.
widodo cahyono putra |
Kemampuan widodo
cahyono putro pun, harus mengakui ketangkasan pelatih brunai asal korea
selatan. Pelati Indonesia ini tak mampu berbuat banyak untuk membawa para
garuda muda sebagai penguasa sepak bola asia tenggara. Tapi kesempatannya belum
berakhir SEA GAMES masih menanti.
Garuda muda tetaplah garuda muda bagi
ku. Dialah pahlawan bangsa, berjuang dengan kemampuan penuh dan keringat
bercucuran di tengah carut marutnya Negara ini yang penuh dengan penjahat
penghisap uang rakyat. Selalu menjujung tinggi fair play dan sportifitas. Dialah
garuda muda, garuda yang akan selalu berjuang untuk kemenangan Indonesia di
lapangan hijau. Garuda yang selalu punya harapan untuk terbang tinggi suatu
saat nanti setidaknya di level asia tenggara, dan bermimpi untuk bisa menembus
langit piala dunia.
Teruslah berusaha garuda muda,
bangkitlah terus ketika kalian terus terjatuh, karena hanya kalian lah
penyemangat bangsa penumbuh rasa nasionalisme. Ditengah tidak ada kebanggaan
lagi pada negeri ini, kalian lah suntikan endorphin semangat untuk membela
bangsa ini di kancah dunia. Kalian lah kebanggaan yang bisa kami perlihatkan,
dan hanya kalian lah yang membuat kami bangga dengan bangsa ini, walaupun
prestasi mu masih jauh dari pencapaian.
Salam hangat buat U 21, selamat
berjuang andik dan kawan-kawan di SEA GAMES 2013. Jadikan lah pertandingan ini
sebagai pengalaman berharga menuju puncak jawara.
FIGHTING !!
gambar : google image
tahks to garuda muda indonesia U 21
0 komentar:
Posting Komentar
sedikit coretan darimu sangat berarti untukku menjadi lebih baik lagi. apapun itu tumpahkanlah isi pikiranmu tentang tulisan ini, terimakasih